oleh Princess Sedang Berlari pada 19 September 2010 jam 15:23
Well... 30 hari sudah kita berpuasa... dan hari yg dinantipun tiba, hari dimana smua sanak family berkumpul-bertemu dengan orng tua-bersuka cita di hari nan fitri, bahkan smua orng serasa lupa dengan himpitan dan dendam sakit hati yg dirasakan.....
,
Tapi di belahan bumi yg lain, disuatu sudut desa, di suatu bale-bale rumah ada seorang anak yg termenung memikirkan segala pertanyaan yg muncul dibenaknya..
Sekejap saja kesedihan mulai menggerogoti tubuh ini-air mata pun seakan berlomba meluncur di tulang pipi.....
" kenapa aku sedih Tuhan?"
" Semua orng bahagia-semua orng bahkan terlalu bersuka cita, tp knp kau tak sedetikpun menghilangkan kesedihan dihatiq?"
lalu muncullah beribu pertanyaan dibanak ku...Smua tentang hidup-Hidup yg masi kurasa ganjil dan terkadang menyakitkan...
" Aq hanya seorng anak manusia biasa Tuhan"
" aq ingin dipeluk-aq ingin dimanja-aq ingin disayank....."
" Pernah suatu ketika muncul pertanyaan dibenakku- Apakah bahasa yg digunakan orng tuaq berbeda yah dengan bahasa yg ku pakai???"
" jika aq lebih suka dengan bahasa halus dan tenang tp tidak dengan mereka yg kusebut ayah-ibu... 2 orng yg ku sayank ini tak mengerti apa yg ku mau-mereka sibux dengan perasaan dan masalah mereka sendiri...
hingga lupa jika masih ada aq yg dilahirkan ibu 19 th yg lalu....
aq yg sejak usia 3 th hidup terpisah dengan kedua orng tuaq mungkin memang tak mengerti benar apa arti rasa Sayank....
yg ku tau hanya uang kiriman tiap bulan yg selalu datang dan mereka pulang 4 bulan sampai 1 th sekali untuk sekedar bertemu dengan orng tua mereka ato bahkan karena ada hajatan tetangga....
"Pernah q ingin bertanya-knp aq harus menjalani hidup tanpa mereka yg selalu bisa q lihat yg selalu jd orng pertama yg tau tentang hidupq...
tp smua rasanya sia-sia... menjadi anak yg terlahir dari keluarga sederhana dan tak cukup tinggi pendidikannya membuatq tau bahwa itulah bentuk rasa sayank mereka yaitu mnencari uang agar kami dan keluarga masi bisa hidup dengan baik.... mencari uang agar aq tetap bisa mengenyam pendidikan....."
tp mereka lupa...... aq bukan robot... !!
awalnya memang q tak menyangka jika akhirnya akan serumit ini...
belum lagi kesedihan dan rasa sakit yg q alami karena hidup "dititipkan"... adek2 ayahku terkadang tak mengerti sifat ank2 kecil...
waktu yg seharusnya jd waktu bermain-menonton tv ato bahkan bersenang-senang dengan teman karena lelah sekolah dan les yg q jalani terkadang harus q ikhlaskan untuk tidak q rasakan... Smua serba diatur- Smua serba dengan nada tinggi...
hingga akhirnya aq tumbuh jadi anak yg sangat traumatis dengan suara keras- aq mulai sensitif-sering menangis dan sering ketakutan...
tp satu sisi semua hal itu membuat sifat negatifku muncul aq lebih sering berbohong agar tak dimarahi-berbohong untuk membahagiakan orng lain bahkan orng tuaq sendiri-berbohong dengan apa yg kurasa-hari hari sepereti sandiwara yg tak berakhir didepan keluargaq-dan sifat keras dari kedua orng tuaq pun sepertinya turut mendarah daging aq sering berkata keras dan mudah emosi meski disisi lain q tak bisa mendengar kata2 kasar dari orng lain...."
Aq selalu menuruti apa yg menjadi keinginan mereka...
Di bangku sekolah dasar aq selalu berprestasi-SMP aq bisa masuk disekolah favorit dan selalu 10 besar-hingga akhirnya SMA aq hijrah ke jogja sekolah di SMF yg terkenal mahal karena menjadi sekolah farmasi yg menjanjikan ilmu yg tak bisa didapat murid2 lain di SMA...
dengan tertatih aq akhirnya mampu menyelesaikan sekolahq dan mampu menghadirkan kebanggaan pada orng tuaq dengan pulang membawa gelar Asisiten Apoteker, meski jauh dilubuk hatiq aq tak betul2 menyukai ini-aku yg lebih suka dengan public relation&public speaking dan bahkan senitp aq harus berkutat dengan benda mati dilaboratorium haruz begumul dengna rumus2 matematika, istilah2 farmasi dan bahkan kerumitan kimia fisika yg sejatinya tak pernah q suka sejak SMP bahkan SD.... tp aq tetep diam, aq mulai mengajukan pilihan ke ayah agar aq bisa masuk ke baNgku kuliah dengan jurusan lain... meski q tau ini pertanyaan retoris karna aq tau mereka tak akan setuju tp aq tetap ingin mengajukan pertanyaan itu....
hingga benar saja mereka tak setuju hingga aq haruz tetep kuliah dengan jurusan yg dimau ayah ibuq....
Meski terkesan apa yg mereka lakukan baik untuk ku tp apakah kalian tau dibalik itu semua mereka selalu membebaniq dengan sejuta keinginan... mulai dari aq yg kelak dicetak sebagai tulang punggung untuk membiayai kedua adikku, menjadi cucu pertama yg kuliah dan sukses menjadi tenaga medis hingga memuaskan dahaga kebanggaan keluarga dimata orang lain......
Apakah kalian yakin masih bisa hidup dengan beban seperti itu..
smuanya membuatku tak pernah tau rasanya memilih.....
Hidup ku yg penuh aturan hingga aq yg tak pernah tau rasa pelukan dan belaian sayank dari orng tua...
mereka sibux dengan mencari uang-belum lagi kedua adikku yg mulai butuh bYnak perhatian...
aq semakin terlupakan....AQ BENAR-BENAR TIDAK SUKA dng ini....!!!
ini bukan suatu simbol kesemburuanq pada adik2q toh aq jg menyayangi mereka.... tp aq hanya inggin ayah ibuq mengerti jika kebahagian tak bisa diukur dari banyaknya uang kiriman atao fasilitas yg mereka berikan....
Puncaknya di lebaran kali ini...
ayah ku tetep dijakarta dan ibu serta kedua adikku yg pulang....
aWalnya aq berharap akan jauh lebih baik dsan menyenangkan tp tidak...
ibuku bkn yg dulu lagi... yg selalu bisa sabar dan maw tau dengan hidupq... mendengar segala curahan hatiq karena hampir 1 th tak bertemu dan bahkan hampir tak pernah bertukar kabar....
tp smua telah berubah....
aq semakin tak mengerti dengan bahasa ibuq... aq tak mengerti rasa sayank yg seperti apa yg ingin ia berikan....
ketika kami berdua, tak sepatah kata pun bisa q keluarkan yg ada hanya ketakutan yg merasuk menyelimuti hatiq....
Tuhan, aq ingin ayah ibuq mengerti, betapa aq menyayangi mereka tp tidak begini Tuhan......
AQ manusia yg telah kau ciptakan bukan robot buatan kedua manusia itu yg disetting dan diprogram seperti apa mau mereka....
aq berhak memilih... aq berhak menentukan sikap....
dan yg terpenting dan yg ku paling harap2kan... AQ BERHAK MENDAPAT PERHATIAN MEREKA.......
cinta tak semata karena rupiah meski hidup memang tak lepas dari uang tp AQ tetap seorng anak yg butuh kasih sayank dan perhatian.......
Tuhan meski lebaran kali ini masih tak kunjung q temukan kebahagian itu tp hanya satu pintaku Smoga Engkau senantiasa mengingatkan orngtuaq agar mereka tetap menjaga imannya kepada MU dan ingat akan aq, anaknya yg sudah 19 th tp masih tak mengerti apa arti sebuah keluarga............."
,
Tapi di belahan bumi yg lain, disuatu sudut desa, di suatu bale-bale rumah ada seorang anak yg termenung memikirkan segala pertanyaan yg muncul dibenaknya..
Sekejap saja kesedihan mulai menggerogoti tubuh ini-air mata pun seakan berlomba meluncur di tulang pipi.....
" kenapa aku sedih Tuhan?"
" Semua orng bahagia-semua orng bahkan terlalu bersuka cita, tp knp kau tak sedetikpun menghilangkan kesedihan dihatiq?"
lalu muncullah beribu pertanyaan dibanak ku...Smua tentang hidup-Hidup yg masi kurasa ganjil dan terkadang menyakitkan...
" Aq hanya seorng anak manusia biasa Tuhan"
" aq ingin dipeluk-aq ingin dimanja-aq ingin disayank....."
" Pernah suatu ketika muncul pertanyaan dibenakku- Apakah bahasa yg digunakan orng tuaq berbeda yah dengan bahasa yg ku pakai???"
" jika aq lebih suka dengan bahasa halus dan tenang tp tidak dengan mereka yg kusebut ayah-ibu... 2 orng yg ku sayank ini tak mengerti apa yg ku mau-mereka sibux dengan perasaan dan masalah mereka sendiri...
hingga lupa jika masih ada aq yg dilahirkan ibu 19 th yg lalu....
aq yg sejak usia 3 th hidup terpisah dengan kedua orng tuaq mungkin memang tak mengerti benar apa arti rasa Sayank....
yg ku tau hanya uang kiriman tiap bulan yg selalu datang dan mereka pulang 4 bulan sampai 1 th sekali untuk sekedar bertemu dengan orng tua mereka ato bahkan karena ada hajatan tetangga....
"Pernah q ingin bertanya-knp aq harus menjalani hidup tanpa mereka yg selalu bisa q lihat yg selalu jd orng pertama yg tau tentang hidupq...
tp smua rasanya sia-sia... menjadi anak yg terlahir dari keluarga sederhana dan tak cukup tinggi pendidikannya membuatq tau bahwa itulah bentuk rasa sayank mereka yaitu mnencari uang agar kami dan keluarga masi bisa hidup dengan baik.... mencari uang agar aq tetap bisa mengenyam pendidikan....."
tp mereka lupa...... aq bukan robot... !!
awalnya memang q tak menyangka jika akhirnya akan serumit ini...
belum lagi kesedihan dan rasa sakit yg q alami karena hidup "dititipkan"... adek2 ayahku terkadang tak mengerti sifat ank2 kecil...
waktu yg seharusnya jd waktu bermain-menonton tv ato bahkan bersenang-senang dengan teman karena lelah sekolah dan les yg q jalani terkadang harus q ikhlaskan untuk tidak q rasakan... Smua serba diatur- Smua serba dengan nada tinggi...
hingga akhirnya aq tumbuh jadi anak yg sangat traumatis dengan suara keras- aq mulai sensitif-sering menangis dan sering ketakutan...
tp satu sisi semua hal itu membuat sifat negatifku muncul aq lebih sering berbohong agar tak dimarahi-berbohong untuk membahagiakan orng lain bahkan orng tuaq sendiri-berbohong dengan apa yg kurasa-hari hari sepereti sandiwara yg tak berakhir didepan keluargaq-dan sifat keras dari kedua orng tuaq pun sepertinya turut mendarah daging aq sering berkata keras dan mudah emosi meski disisi lain q tak bisa mendengar kata2 kasar dari orng lain...."
Aq selalu menuruti apa yg menjadi keinginan mereka...
Di bangku sekolah dasar aq selalu berprestasi-SMP aq bisa masuk disekolah favorit dan selalu 10 besar-hingga akhirnya SMA aq hijrah ke jogja sekolah di SMF yg terkenal mahal karena menjadi sekolah farmasi yg menjanjikan ilmu yg tak bisa didapat murid2 lain di SMA...
dengan tertatih aq akhirnya mampu menyelesaikan sekolahq dan mampu menghadirkan kebanggaan pada orng tuaq dengan pulang membawa gelar Asisiten Apoteker, meski jauh dilubuk hatiq aq tak betul2 menyukai ini-aku yg lebih suka dengan public relation&public speaking dan bahkan senitp aq harus berkutat dengan benda mati dilaboratorium haruz begumul dengna rumus2 matematika, istilah2 farmasi dan bahkan kerumitan kimia fisika yg sejatinya tak pernah q suka sejak SMP bahkan SD.... tp aq tetep diam, aq mulai mengajukan pilihan ke ayah agar aq bisa masuk ke baNgku kuliah dengan jurusan lain... meski q tau ini pertanyaan retoris karna aq tau mereka tak akan setuju tp aq tetap ingin mengajukan pertanyaan itu....
hingga benar saja mereka tak setuju hingga aq haruz tetep kuliah dengan jurusan yg dimau ayah ibuq....
Meski terkesan apa yg mereka lakukan baik untuk ku tp apakah kalian tau dibalik itu semua mereka selalu membebaniq dengan sejuta keinginan... mulai dari aq yg kelak dicetak sebagai tulang punggung untuk membiayai kedua adikku, menjadi cucu pertama yg kuliah dan sukses menjadi tenaga medis hingga memuaskan dahaga kebanggaan keluarga dimata orang lain......
Apakah kalian yakin masih bisa hidup dengan beban seperti itu..
smuanya membuatku tak pernah tau rasanya memilih.....
Hidup ku yg penuh aturan hingga aq yg tak pernah tau rasa pelukan dan belaian sayank dari orng tua...
mereka sibux dengan mencari uang-belum lagi kedua adikku yg mulai butuh bYnak perhatian...
aq semakin terlupakan....AQ BENAR-BENAR TIDAK SUKA dng ini....!!!
ini bukan suatu simbol kesemburuanq pada adik2q toh aq jg menyayangi mereka.... tp aq hanya inggin ayah ibuq mengerti jika kebahagian tak bisa diukur dari banyaknya uang kiriman atao fasilitas yg mereka berikan....
Puncaknya di lebaran kali ini...
ayah ku tetep dijakarta dan ibu serta kedua adikku yg pulang....
aWalnya aq berharap akan jauh lebih baik dsan menyenangkan tp tidak...
ibuku bkn yg dulu lagi... yg selalu bisa sabar dan maw tau dengan hidupq... mendengar segala curahan hatiq karena hampir 1 th tak bertemu dan bahkan hampir tak pernah bertukar kabar....
tp smua telah berubah....
aq semakin tak mengerti dengan bahasa ibuq... aq tak mengerti rasa sayank yg seperti apa yg ingin ia berikan....
ketika kami berdua, tak sepatah kata pun bisa q keluarkan yg ada hanya ketakutan yg merasuk menyelimuti hatiq....
Tuhan, aq ingin ayah ibuq mengerti, betapa aq menyayangi mereka tp tidak begini Tuhan......
AQ manusia yg telah kau ciptakan bukan robot buatan kedua manusia itu yg disetting dan diprogram seperti apa mau mereka....
aq berhak memilih... aq berhak menentukan sikap....
dan yg terpenting dan yg ku paling harap2kan... AQ BERHAK MENDAPAT PERHATIAN MEREKA.......
cinta tak semata karena rupiah meski hidup memang tak lepas dari uang tp AQ tetap seorng anak yg butuh kasih sayank dan perhatian.......
Tuhan meski lebaran kali ini masih tak kunjung q temukan kebahagian itu tp hanya satu pintaku Smoga Engkau senantiasa mengingatkan orngtuaq agar mereka tetap menjaga imannya kepada MU dan ingat akan aq, anaknya yg sudah 19 th tp masih tak mengerti apa arti sebuah keluarga............."