Senin, 19 Oktober 2015

BERSABAR

Terkadang saya berfikir apakah saya sanggup melewati ujian yang Tuhan berikan pada hidup saya sekarang ini??
Saya terus menangis sepanjang hari sepanjang malam, saya terus bertanya pada diri saya sendiri sebegitu besarkah kesalahan mu dimasa lalu sehingga Tuhan berikan balasan di dunia sebegitu berat dan tak henti-hentinya??
Tapi ada satu hal yang saya rasakan, segala perasaan sedih dan kekalutan yang saya alami, rasa lapar, rasa sempit dan rasa bersalah itu membuat saya selalu flashback, saya mengingat segala hal yang pernah saya lakukan ketika hidup saya diatas, banyak poin yang Tuhan ingatkan pada saya. Saya semakin tau letak kesalahan dan letak kurang bersyukurnya saya waktu itu.
Terkadang ingin sukses dan bekerja keras untuk mewujudkannya saja tidak cukup, kita butuh melatih mental dan mempertebal keimanan kita pada sang pencipta, sehingga kelak ketika sebagian mimpi kita terwujud dan hidup kita menjadi lebih baik kita tidak pernah sombong, tidak  meremehkan usaha orang lain yang membantu kita, tidak pernah lupa bahwa apa yang kita miliki mungkin juga sebagian karena doa-doa orang tua kita, kita juga harus lebih bersyukur pada Tuhan, semua yang kita miliki bukan karena kehebatan kita berjuang mengejar mimpi tapi atas kemurahan Tuhan memberikan riski kepada kita.
Saya ingat betul ketika dulu saya pernah terpuruk pada tahun 2010an, perekonomian saya sangat sulit, hidup saya senin-kamis, hidup dengan penuh cobaan setiap hari, berkejaran dengan waktu dan rasa lapar,setiap hari harus berfikir apakah besok saya bisa makan dan membayar uang kost, tapi setiap hari  setiap saya berangkat kekampus dari galagah sari samkai jalan kaliurang KM 14 saya selalu memberikan uang kepada pengemis dijalanan. Meskipun ada banyak kontroversi akan hal tersebut karena dewasa ini banyak yang memanfaatkan “pengemis” bukan sebagai pilihan terakhir tapi sebagai jalan pintas karena malas berusaha dan bekerja. Tapi bukan itu poinnya, saya hanya memegang beberapa lembar ribuan setiap harinya, saya berusaha keras bagaimana bisa hidup setiap harinya, minimal bisa makan... pada saat saya susah dan kekurangan saya rela menyisihkan uang yang tidak banyak itu untuk saya sisihkan bagi orang lain yang membutuhkan.
Tapi semakin membaik perekonomian saya kala itu...
Ya memang tidak secepat kilat, saya butuh waktu 2-3th membangun usaha saya. Mulai dari yang kecil hingga akhirnya sekejap mata hidup saya berubah.. iyah mungkin saya tetap baik dan memberikan sebagian riski saya kepada yang membutuhkan,
Tpi itu tidak sebanding dengan keborosan yang saya lakukan, porsi ego dan menggunakan uang untuk kepentingan diri sendiri tidak berbanding lurus dengan harta yaang saya keluarkan untuk orang yang membutuhkan.. astagfirullah..

Ketika saya “sukses” saya perlahan lupa bahwa harta adalah titipan yang kapan saja Tuhan ingin ambil , Tuhan bisa ambil itu..
Kesibukan saya membuat saya lebih sering mengakhirkan sholat, segala hura-hura kebahagian membuat saya tak jarang bahkan melewatkan waktu sholat, saya semakin jauh dengan ajaran agama.. saya semakin mencintai diri sendiri semakin jauh dengan berbagai alasan pembenaran apa yang saya lakukan tersebut.. astagfirullah

Banyak hal yang ternyata saya sadari kini, bahwa apa yang saya lakukan adalah salah.. kurang tepat.
Sehingga kini ketika roda kehidupan sedang berputar dan meletakkan saya didasar, bahkan lebih dari melempar saya dengan keras ke dasar jurang, sungguh... sungguh sakittt sekali.
Perlahan orang-orang yang saya abaikan padahal sangat berjasa dalam hidup saya pergiii..
Perlahan orang-orang yang saya bantu ketika meniti usaha bersama, menghianati saya..
Perlahan orang yang dalam keadaan lebih selalu saya bagi kebahagian baik materi maupun kebahagian yang lain, dalam sepi dan diam menghilang....
Honestly, saya sangat kecewa dan merasa tertampar dengan hal tersebut..

Tapi ini pelajaran yang sangat berharga untuk saya,
Di usia saya yang tak lagi remaja yaitu 24th,
Tuhan telah banyak memberi pelajaran berarti bagi saya,
Satu hal yang selalu membuat saya optimis adalah saya percaya segala hal yang membuat saya lebih dekat dengan pencipta saya adalah baik.. meski rasanya sungguh mungkin membuat saya sakit.
Saya juga percaya, semuanya membuat saya lebih mengenal diri saya, saya semakin tau apa yang sebenarya saya inginkan dalam hidup, sehingga kelak ketika Tuhan ijinkan saya sukses dengan mimpi saya saat itu saya lebih siap menghadapi kesuksesan.
Ketika Tuhan, ambil orang-orang yang saya sayangi lebih dari apapun yang saya miliki, mungkin Tuhan ingin katakan bahwa kelak Tuhan akan berikan penggantinya jauh lebih baik dari yang saya banggakan dan pertahankan selama ini.
Banyak yang membuat saya kecewa dan sakit hati, mungkin Tuhan juga ingin mengajarkan saya untuk tau bagaimana rasanya nikmat memaafkan.

Hidup belum tentu sampai besok, banyak hal yang harus saya perbaiki
Setiap hari menangis mungkin tak menyelesaikan masalah,
Tapi jika itu bisa membuat saya lebih dekat dengan Tuhan dan menyadari segala kesalahan-kesalahan saya itu, saya terima.
Tuhan, saat ini mungkin saya belum jadi hambamu yang baik, mungkin masih banyak hal yang saya pertanyakan atas kuasa Mu, tapi sungguh dari hati yang terdalam ijinkan saya untuk menjadi lebih baik.. dampingi dan peluk saya dalam kehangatan kasih Mu..
Tak ada satupun yang bisa membantu segala kesulitan hidup yang saya alami, bahkan tidak juga orang tua saya... Tuhan saya hanya punya diriMu, bantu aku mengenalmu dan kelak bisa bermanfaat bagi dunia.. aamiin


(((ditulis beberapa minggu yang lalu saat sedang sedih)))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

In the end of December 2021

Hi! I am comeback again. Setelah sekian lama tidak berkabar di blog ini, bahkan mungkin aku lupa pernah punya blog ini hehe. Hmm.. kamu gima...