Terkadang saya berfikir apakah saya sanggup melewati
ujian yang Tuhan berikan pada hidup saya sekarang ini??
Saya terus menangis sepanjang hari sepanjang malam,
saya terus bertanya pada diri saya sendiri sebegitu besarkah kesalahan mu
dimasa lalu sehingga Tuhan berikan balasan di dunia sebegitu berat dan tak
henti-hentinya??
Tapi ada satu hal yang saya rasakan, segala perasaan
sedih dan kekalutan yang saya alami, rasa lapar, rasa sempit dan rasa bersalah
itu membuat saya selalu flashback, saya mengingat segala hal yang pernah saya
lakukan ketika hidup saya diatas, banyak poin yang Tuhan ingatkan pada saya.
Saya semakin tau letak kesalahan dan letak kurang bersyukurnya saya waktu itu.
Terkadang ingin sukses dan bekerja keras untuk
mewujudkannya saja tidak cukup, kita butuh melatih mental dan mempertebal
keimanan kita pada sang pencipta, sehingga kelak ketika sebagian mimpi kita
terwujud dan hidup kita menjadi lebih baik kita tidak pernah sombong, tidak meremehkan usaha orang lain yang membantu kita,
tidak pernah lupa bahwa apa yang kita miliki mungkin juga sebagian karena
doa-doa orang tua kita, kita juga harus lebih bersyukur pada Tuhan, semua yang
kita miliki bukan karena kehebatan kita berjuang mengejar mimpi tapi atas
kemurahan Tuhan memberikan riski kepada kita.
Saya ingat betul ketika dulu saya pernah terpuruk
pada tahun 2010an, perekonomian saya sangat sulit, hidup saya senin-kamis,
hidup dengan penuh cobaan setiap hari, berkejaran dengan waktu dan rasa
lapar,setiap hari harus berfikir apakah besok saya bisa makan dan membayar uang
kost, tapi setiap hari setiap saya
berangkat kekampus dari galagah sari samkai jalan kaliurang KM 14 saya selalu
memberikan uang kepada pengemis dijalanan. Meskipun ada banyak kontroversi akan
hal tersebut karena dewasa ini banyak yang memanfaatkan “pengemis” bukan
sebagai pilihan terakhir tapi sebagai jalan pintas karena malas berusaha dan
bekerja. Tapi bukan itu poinnya, saya hanya memegang beberapa lembar ribuan
setiap harinya, saya berusaha keras bagaimana bisa hidup setiap harinya,
minimal bisa makan... pada saat saya susah dan kekurangan saya rela menyisihkan
uang yang tidak banyak itu untuk saya sisihkan bagi orang lain yang
membutuhkan.
Tapi semakin membaik perekonomian saya kala itu...
Ya
memang tidak secepat kilat, saya butuh waktu 2-3th membangun usaha saya. Mulai
dari yang kecil hingga akhirnya sekejap mata hidup saya berubah.. iyah mungkin
saya tetap baik dan memberikan sebagian riski saya kepada yang membutuhkan,
Tpi
itu tidak sebanding dengan keborosan yang saya lakukan, porsi ego dan
menggunakan uang untuk kepentingan diri sendiri tidak berbanding lurus dengan
harta yaang saya keluarkan untuk orang yang membutuhkan.. astagfirullah..
Ketika
saya “sukses” saya perlahan lupa bahwa harta adalah titipan yang kapan saja
Tuhan ingin ambil , Tuhan bisa ambil itu..
Kesibukan
saya membuat saya lebih sering mengakhirkan sholat, segala hura-hura kebahagian
membuat saya tak jarang bahkan melewatkan waktu sholat, saya semakin jauh
dengan ajaran agama.. saya semakin mencintai diri sendiri semakin jauh dengan
berbagai alasan pembenaran apa yang saya lakukan tersebut.. astagfirullah
Banyak
hal yang ternyata saya sadari kini, bahwa apa yang saya lakukan adalah salah..
kurang tepat.
Sehingga
kini ketika roda kehidupan sedang berputar dan meletakkan saya didasar, bahkan
lebih dari melempar saya dengan keras ke dasar jurang, sungguh... sungguh
sakittt sekali.
Perlahan
orang-orang yang saya abaikan padahal sangat berjasa dalam hidup saya pergiii..
Perlahan
orang-orang yang saya bantu ketika meniti usaha bersama, menghianati saya..
Perlahan
orang yang dalam keadaan lebih selalu saya bagi kebahagian baik materi maupun
kebahagian yang lain, dalam sepi dan diam menghilang....
Honestly,
saya sangat kecewa dan merasa tertampar dengan hal tersebut..
Tapi
ini pelajaran yang sangat berharga untuk saya,
Di
usia saya yang tak lagi remaja yaitu 24th,
Tuhan
telah banyak memberi pelajaran berarti bagi saya,
Satu
hal yang selalu membuat saya optimis adalah saya percaya segala hal yang membuat
saya lebih dekat dengan pencipta saya adalah baik.. meski rasanya sungguh
mungkin membuat saya sakit.
Saya
juga percaya, semuanya membuat saya lebih mengenal diri saya, saya semakin tau
apa yang sebenarya saya inginkan dalam hidup, sehingga kelak ketika Tuhan
ijinkan saya sukses dengan mimpi saya saat itu saya lebih siap menghadapi
kesuksesan.
Ketika
Tuhan, ambil orang-orang yang saya sayangi lebih dari apapun yang saya miliki,
mungkin Tuhan ingin katakan bahwa kelak Tuhan akan berikan penggantinya jauh
lebih baik dari yang saya banggakan dan pertahankan selama ini.
Banyak
yang membuat saya kecewa dan sakit hati, mungkin Tuhan juga ingin mengajarkan
saya untuk tau bagaimana rasanya nikmat memaafkan.
Hidup
belum tentu sampai besok, banyak hal yang harus saya perbaiki
Setiap
hari menangis mungkin tak menyelesaikan masalah,
Tapi
jika itu bisa membuat saya lebih dekat dengan Tuhan dan menyadari segala
kesalahan-kesalahan saya itu, saya terima.
Tuhan,
saat ini mungkin saya belum jadi hambamu yang baik, mungkin masih banyak hal
yang saya pertanyakan atas kuasa Mu, tapi sungguh dari hati yang terdalam
ijinkan saya untuk menjadi lebih baik.. dampingi dan peluk saya dalam
kehangatan kasih Mu..
Tak
ada satupun yang bisa membantu segala kesulitan hidup yang saya alami, bahkan
tidak juga orang tua saya... Tuhan saya hanya punya diriMu, bantu aku
mengenalmu dan kelak bisa bermanfaat bagi dunia.. aamiin
(((ditulis beberapa minggu yang lalu saat sedang sedih)))